Halaman

Kamis, 05 Agustus 2021

Kegiatan Belajar IPA


Sistem Reproduksi Pada Manusia

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan apa itu Reproduksi
2. Menyebutkan dan Menjelaskan Organ-organ Reproduksi
3. Menjelaskan Proses Pembentukan Gamet (sel Kelamin)

Sebelum kita mulai Kegiatan Belajar silahkan untuk bermain Games sebagai upaya melihat kemampuan awal yang kalian miliki. (Silahkan KLIK)
Klik games

Pelajaran yang baik yang harus kita dapatkan setelah mempelajari materi tentang sistem reproduksi manusia ini adalah:
" Kita mengetahui bahwa manusia memiliki organ-organ reproduksi (laki-laki atau perempuan) yang berkembang dan berfungsi sesuai dengan usia tertentu. Organ reproduksi manusia sudah bisa berfungsi sebagaimana mestinya ketika memasuki fase pubertas (aqil baligh). Menjaga dengan baik organ reproduksi ini adalah hal yang sangat-sangat penting. Organ reproduksi yang dianugerahkan kepada kita, harus dijaga baik secara sisi kesehatannya sehingga tetap sehat dan juga dari sisi kehormatannya, sehingga terjaga dari kesalahan dan keburukan. Sesuatu yang baik harus ditempatkan pada hal yang baik sesuai aturan ".

1. Apa itu Reproduksi

semua organisme memiliki rentang hidup terbatas dan berwaktu, sehingga dengan alasan tersebut makhluk hidup perlu melakukan sikap adaptif yaitu berupaya untuk mempertahankan keberlangsungan hidup generasi selanjutnya. Proses biologis ketika organisme menghasilkan individu baru (generasi penerus) dari jenis mereka sendiri disebut dengan reproduksi. Bagian yang perlu kita ketahui adalah tiap jenis organisme memiliki sistem reproduksi yang berbeda-beda.

Sebelum membahas tentang sistem reproduksi, mari kita simak dan baca apa itu pengertian sistem reproduksi. Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam organisme (makhluk hidup) yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Tujuan makhluk hidup melakukan reproduksi ini adalah mempertahankan atau melestarikan jenisnya atau keturunannya.


2. Organ-Organ Reproduksi Manusia

Sistem reproduksi pada manusia, baik pada laki-laki atau perempuan, memiliki struktur organ internal dan eksternalnya masing-masing. Setiap organ dalam sistem reproduksi tersebut memilik bentuk dan fungsi yang berbeda-beda pula. Organ dalam sistem reproduksi ini memiliki fungsi yang sangat besar terhadap keberlangsungan hidup umat manusia. Melihat fungsinya yang sangat begitu penting, maka pelajaran berharga yang harus kita ketahui adalah menjaga kesehatan organ reproduksi dari serangan penyakit tentu sangatlah besar, dan menjaga kehormatan organ reproduksi dari hal yang bertentangan nilai agama harus juga menjadi hal lebih penting untuk diperhatikan.

A. Mengenal Organ reproduksi wanita

Mengenal organ-organ reproduksi pada wanita sebagai berikut:
Organ reproduksi wanita

1. Rahim

Organ reproduksi ini berfungsi untuk menampung sel telur yang telah dibuahi dan menjadi janin. Rahim sendiri berbentuk seru[a buah pir dengan ukuran kecil. Terletak di antara anus dan kandung kemih. Penghubung antara rahim dan juga vagina disebut leher rahim atau serviks.

Rahim akan menebal saat ovulasi atau masa subur untuk mempersiapkan calon janin. Apabila sel telur atau ovum saat ovulasi tidak dibuahi atau tidak terjadi pembuahan, maka yang terjadi adalah luruhnya dinding endometrium sehingga mengeluarkan darah yang biasa disebut dengan fase menstruasi.

2. Ovarium

Ovarium merupakan organ reproduksi wanita yang memiliki fungsi sebagai tempat reproduksi sel telur atau ovum dan juga hormon kewanitaan seperti progesteron dan estrogen. Ovarium berbentuk oval kecil di sisi kiri dan juga kanan, serta terhubung langsung dengan rahim melalui saluran tuba fallopi. 

Pada tubuh perempuan terbentuk jutaan ovum melalui proses yang namanya Oogenesis. Akan tetapi, kurang lebih 300 ribu saja yang bertahan hingga masa pubertas wanita dan sekitar 400 ovum saja yang dapat matang. Dalam masa aktif reproduksi perempuan, setiap satu ovum mengalami pematangan setiap bulan (proses ovulasi). Setelah ovum yang matang habis, habis pula masa reproduksi perempuan dan yang kita kenal dengan istilah monopouse, yaitu masa berhentinya menstruasi wanita pada usia sekitar 45-50 tahun.

3. Tuba Fallopi

Tuba Fallopi (oviduk) merupakan saluran yang berfungsi untuk menghubungkan sel telur (ovum) ke dalam rahim. Saluran ini juga berfungsi sebagai tempat terjadinya pembuahan antera sel telur dan sel sprema (peristiwa fertilisasi). Pada bagian ujung saluran tuba fallopi disebut infundibulum, di mana terdapat fimbries (rumbai-rumbai) untuk menangkap ovum

4. Vulva

Vulva adalah bagian atau celah terluar dari organ reproduksi wanita. Terdapat bagian yang membatasi bibir vulva yang disebut labium atau labia. Labium/labia ini terdiri dari labia minora, klitoris yang memiliki banyak pembuluh darah dan saraf perasa dan juga labia majora. Labia majora memiliki kelenjar minyak dan kelenjar keringat serta ditutupi oleh rambut halus saat wanita mulai masuk fase pubertas. Pada vula terdapat hymen atau selaput dara yang juga banyak mengandung pembuluh darah.

5. Vagina

Vagina merupakan saluran keluar dari uterus yang bermuara di vulva. Organ ini terletak di bagian kandung kemih dengan posisi di bawah rahim. Fungsi dari vagina adalah sebagai saluran proses persalinan, tempat masuknya sperma ke rahim, dan saluran keluarnya darah pada saat menstruasi.

6. Endometrium

Lapisan yang membatasi rongga rahim dan meluruh saat menstruasi

B. Mengenal Organ Reproduksi Pada Laki-laki

Organ reproduksi laki-laki

1. Penis
Penis berfungsi sebagai alat kopulasi. Kopulasi merupakan peristiwa masuknya sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Selain itu juga penis berfungsi sebagai alat pengeluaran zat sisa yaitu urine (air kencing).

2. Skrotum

Merupakan bagian seperti kantong yang di dalamnya terdapat testis. Fungsi skortum adalah menjaga suhu testis agar sesuai dengan produksi sperma. Di dalam skortum terdapat dua macam otot yaitu otot dartos dan otot kremaster. Otot dartos berfungsi menggerakkan skrotum mengkerut atau mengendur. sedangkan otot kremaster berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan testis agar stabil yaitu pada suhu 3oC lebih rendah dari suhu tubuh manusia. 

3.  Testis

Testis memiliki peran sebagai penghasil sel sperma atau sel spermatozoa dan juga penghasil hormon kelaki-lakian yaitu hormon testosteron. Testis berjumlah sepasang yang terdapat pada skortum. Pada testis terdapat pembuluh-pembuluh halus yang disebut tubulus seminiferus. Diantara tubulus seminiferus terdapat sel interstisil yang mensekresi hormon testosteron. Juga terdapat sel sertoli yang berfungsi menyediakan makanan bagi sel spermatozoa.

4. Epididimis

Berfungsi sebagai tempat pematangan sel sperma dan juga sebagai tempat penyimpanan sel sperma sementara. Dari epididimis, sel sperma akan masuk ke dalam saluran vas deferens menuju vesikula seminalis yaitu kantung sperma.

5. Vas Deferens

Merupakan saluran panjang yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididmis. Vas deferens berfungsi menghubungkan antara epididimis dan uretra (saluran kencing).

6. Uretra

Merupakan saluran yang menghubungkan antara kantong kemih dengan lingkungan tubuh (keluar kencing). Uretra berfungsi sebagai saluran pembuangan baik pada sistem air seni atau urine atau juga pada sistem ekskresi pada sistem seksual (saluran pengeluaran air mani atau sel sperma).

7. Vesikula Seminalis

Vesikula seminalis mengeluarkan cairan yang berwarna jernih dan kental, mengandung lendir, asam amino dan fruktosa. Cairan ini yang berfungsi sebagai persediaan makanan bagi sel sperma.

8. Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat berperan agar menjaga sperma tetap sehat dan membantu mendorong sprema saat keluar. Selain itu juga membantu menyeimbangkan keasaman pad vagina. 

9. Kelenjar Cowper

Kelenjar cowper disebut juga dengan kelenjar bulbouretral. Kelenjar ini menghasilkan cairan yang kental untuk membersihkan uretra dari residu urine.

C. Pembentukan Sel Gamet (Sel Kelamin)

Proses pembentukan sel gamet disebut dengan istilah gametogenesis. Proses gametogenesis merupakan altivitas sel-sel yang digunakan untuk reproduksi generatif di mana setiap gamet akan mengandung setengan bahan genetik dari induknya. Proses gametogenesis terbagi menjadi dua, yaitu spermatogenesis dan Oogenesis. Spermatogenesis adalah proses pembentukan gamet jantan (sperma), sedangkan Oogenesis adalah pembentukan gamet betina (sel telur/ovum).
Spermatogenesis dan Oogenesis


1) Spermatogenesis

Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sperma yang terjadi di Tubulus Seminiferus. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin jantan atau sel sperma melalui pembelahan meiosis. Proses ini terjadi di testis.


Terjadinya proses spermatogenesis dipengaruhi oleh hormon, sebagai berikut:

  • FSH (Follicle Stimulating Hormone)

FSH ini dihasilkan oleh hipofisis anterior. Pada pria hormon FSH berfungsi untuk memacu pertumbuhan sperma. Sedangkan pada wanita, FSH berfungsi sebagai pemacu pertumbuhan sel telur.

  • LH (Lutenizing Hormon)
LH berfungsi merangsang sel-sel interstitial untuk menyekresi hormon testosteron. Sedangkan hormon LH untuk perempuan berfungsi merangsang proses ovulasi.
  • Hormon Testosteron
Hormon ini dihasilkan oleh testis. Berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada saat embrio dan mendorong spermatogenesis. Selain itu hormon ini berfungsi untuk mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder laki-laki, seperti tumbuhnya kumis, bulu-bulu, bentuk dada bidang, suara bas. Setiap hari laki-laki normal yang sudah pubertas akan menghasilkan 300 juta sel sperma. 

2) Oogenesis

Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum). Pembentukan sel telur ini dimulai ketika sel germinal primordial mengadakan pembelahan secara mitosis menjadi 4 sel oogenia (2n).

Oogeneisi berlangsung secara bertahap

  • Pada waktu masih embrio mulai terbentuk oogonium
  • pada waktu bayi lahir dilahirkan mulai terbentuk oosit primer
  • pada waktu mulai masa pubertas samapai monopouse (kurang lebih 13 tahun sampai usia 45-50 tahun) berlangsung pembentukan oosit sekunder sampai menjadi ovum fungsional.

Pembentukan oosit sekunder menjadi ovum fungsional berlangsung tiap bulannya dan hanya  menghasilkan satu ovum fungsional yang matang dalam sekali proses normal. Proses matangnya oosit sekunder atau sel telur (ovum) yang keluar dari ovarium di sebut ovulasi. Jika dalam perjalanannya melewati saluran tuba fallopi dan di sana bertemu dengan sel sperma, maka akan terjadi peristiwa fertilisasi (pembuahan sel sprema oleh sel telur), akan tetapi jika tidak terjadi pembuahan, maka sel telur (ovum) tersebut akan mati bersama dinding endometrium yang menebal meluruh menjadi darah yang dikenal dengan menstruasi.

Pada proses Oogenesis hormon yang mempengaruhi adalah FSH (dihambat oleh hormon estrogen). LH menyebabkan terjadinya proses ovulasi atau lepasnya sel telur dari ovarium.

3) Perbedaan proses Spermatogenesis dan Oogenesis

Tabel perbedaan pada proses Spermatogenesis dan Oogenesis

4) Aktivitas Mandiri Online


Pada aktivitas kegiatan belajar IPA kali ini, untuk meningkatkan pemahaman sekaligus keterampilan cara berpikir kalian, kami sediakan Lembar Kegiatan Peserta Didik mandiri online yang bisa kalian akses pada kolom di bawah ini. Atau klik link (LKPD Online)


5) Lembar Umpan Balik Kegiatan Belajar


Setelah melakukan aktivitas belajar IPA pada materi ini, silahkan untuk mengisi link refleksi atau umpan balik pembelajaran yang sudah dilakukan.

Link umpan balik pembelajaran kelas 94 (KLIK DISINI)
Link umpan balik pembelajaran kelas 95 (KLIK DISINI)
Link umpan balik pembelajaran kelas 96 (KLIK DISINI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar