Halaman

Jumat, 30 Juli 2021

Penugasan Mandiri Lokakarya 3

 Visi, Misi dan Program yang Berdampak Pada Murid

Dalam pembelajaran yang dilakukan oleh Calon Guru Penggerak salah satunya adalah tahapan utama Inkuiri Apresiatif yang lebih dikenal dengan tahapan BAGJA (dalam bahasa Sunda "BAHAGIA"). Pada tahapan ini antara lain Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur Eksekusi.

Pada Lokakarya 3 tentang visi, misi dan program yang berdampak pada murid, CGP bersama kepala sekolah dan pengawas sekolah akan menyusun visi dan misi serta aksi nyata berupa program sekolah untuk meningkatkan pembelajaran bermakna yang berdampak pada murid.

Agar kegiatan lokakarya 3 ini bisa berjalan dengan baik dan tercapai sesuai tujuan, maka sebelumnya hal yang harus dilakukan oleh CGP adalah melakukan tugas mandiri yaitu diskusi dengan guru atau kepala sekolah, peserta didik dan juga orang tua atau komite sekolah untuk mengetahui (1) apa saja pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di sekolah selama ini (2) Apa saja praktik baik yang sudah dilakukan dan apa saja yang menjadi tantangan serta upaya perbaikan yang akan dilakukan (3) Menuliskan apa saja harapan atau mimpi terhadap sekolah yang berdampak pada murid. Dalam kegiatan penugasan mandiri ini, dua tahapan BAGJA yang baru dikerjakan yaitu Ambil Pelajaran dan Gali mimpi. Pada penugasan diskusi ini CGP melakukan melalui kuisioner (google form) terkait kondisi pandemi Covid-19 yang masih marak di lingkungan.

Rabu, 28 Juli 2021

Aksi Nyata Modul 2.1 Pendidikan Guru Penggerak

 Rencana dan Implementasi RPP Diferensiasi Di kelas

Pada aksi nyata modul 2.1 kali ini yaitu tentang rencana dan penerapan RPP diferensiasi yang dilakukan di kelas. Kegiatan aksi nyata ini saya lakukan pada tanggal 27 Juli 2021 di kelas VIII.5 dan kelas VIII.6. 

Untuk RPP diferensiasi saya mengambil judul topik Gerak Pada Makhluk Hidup dengan subtopik Gerak Pada Tumbuhan. Alokasi waktu dalam RPP adalah 2 jam pelajaran dengan model daring asinkronus. 

Kegiatan pembelajaran dalam RPP diferensiasi daring asinkronus yang saya buat tetap memperhatikan pemetaan kebutuhan peserta didik; tetap memperhatikan dari sisi kesiapan belajar (readiness), minat belajar siswa, profil belajar (gaya belajar) siswa. Penekanan RPP diferensiasi daring asinkronus ini lebih banyak pada aspek profil belajar siswa; dengan memperhatikan tipe belajar, apakah audio, visual dan kinestetik.

Ada beberapa alasan kenapa pada aksi nyata rencana dan penerapan RPP diferensiasi ini menggunakan daring asinkronus, antara lain:

  1. Memperhatikan kesiapan sarana dan prasarana siswa, baik gadget ataupun kuota internet serta sinyal. Untuk moda asinkronus lebih mudah siswa dalam mengakses pembelajaran, karena hanya menggunakan beberapa aplikasi familiar seperti WA, blog dan aplikasi pendukung lainnya.
  2. Sebagai uji coba awal, efektif atau tidak ketika menggunakan moda daring asinkronus dalam pembelajaran dengan RPP diferensiasi

Minggu, 25 Juli 2021

Gerak Pada Makhluk Hidup

Apakah kalian tahu bahwa semua makhluk hidup itu bergerak? Kemampuan untuk bergerak itu merupakan salah satu ciri makhluk hidup. 

Silahkan Klik untuk menguji kemampuan awal (KLIK BERMAIN)
please

Kamis, 22 Juli 2021

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Diferensiasi

Menurut Filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara, Pendidikan merupakan aktivitas menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak sehingga anak dapat mencapai titik keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi - tingginya. Pendidikan dan pengajaran selalu berupaya memenuhi kodrat kebutuhan tumbuh kembang anak atau berorientasi pada kebutuhan anak sehingga anak dapat berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Salah satu metode yang sangat sesuai dengan pendidikan dan pengajaran yang disampaikan oleh KHD tersebut adalah Pembelajaran Diferensiasi. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang sangat tepat dipakai dalam konsep  yang MENGHAMBA atau berpihak pada murid. Pembelajaran diferensiasi mampu mengakomodir dan mengembangkan minat, bakat, mengembangkan inovasi, berproses, saling menghargai dan menghormati, berkolaborasi dengan pendidik, serta menciptakan pembelajaran yang aman, nyaman dan menyenangkan.

Rabu, 07 Juli 2021

Aksi Nyata Modul 1.4 Pendidikan Guru Penggerak

 PENERAPAN BUDAYA POSITIF 
" MEMBUAT KESEPAKATAN KELAS "
( ANTON WARDANI, S.Pd.)

1.  Latar Belakang

Membangun kesadaran untuk melakukan perilaku kebiasaan positif di sekolah dibutuhkan proses yang cukup panjang dan konsisten. Menyatakan secara sadar ketika akan melakukan penerapan kebiasan positif masih didukung oleh motivasi ekstrinsik, yaitu adanya hukuman atau reward juga punishment. Kebiasaan positif ini mungkin belum seutuhnya dimaknai secara jelas yang seharusnya adalah disiplin positif.  Guru dalam hal ini yang berperan sebagai teladan, masih dirasakan belum maksimal menumbuhkan budaya positif dengan baik di sekolah. Aksi-aksi guru dalam menerapkan budaya positif terlihat dalam peran kontrol penghukum (hakim) bagi para murid, belum menjadi manajer sebagai peran idealnya. Upaya yang terus dilakukan adalah bagaimana menciptakan budaya positif menjadi tema disiplin positif yang berawal dari kesadaran diri dan menumbuhkan motivasi intrinsik, baik itu peserta didik ataupun warga sekolah lainnya. Terus mengembangkan budaya positif yang sudah ada menjadi karakter baik semua warga sekolah guna mewujudkan pribadi-pribadi (siswa) yang memiliki profil pelajar Pancasila sebagai output ke-depannya.

Selasa, 06 Juli 2021

Pembelajaran Diferensiasi

Sosok guru tanpa disadari setiap harinya selalu menemukan atau dihadapkan oleh keberagaman yang banyak sekali bentuknya. Misalnya ada anak yang suka banya bicara di kelas, selalu mendominasi. Ada anak yang pendiam, yang paling pintar matematik dan olah hitung, ada anak yang suka menyanyi, menggambar, bahkan ada anak yang sepertinya tidak memiliki minat apa-apa. Menemukan atau menghadapi hal tersebut bagi guru adalah tantangan yang beragam dan perlu energi lebih dalam menyikapinya. Sangat dibutuh Keterampilan untuk mengelola kondisi tersebut. Guru harus melakukan berbagai usaha agar bisa memastikan setiap murid di kelas sukses dalam proses pembelajarannya.

Kondisi tersebut sangat memungkinkan guru untuk memilih sistem atau metode perencanaan yang tepat dalam pembelajaran. Sistem atau metode pembelajaran berdiferensiasi adalah yang bisa dilakukan guru untuk mengoptimalkan pembelajaran dengan keberagaman yang ditemukan di kelas.

Senin, 05 Juli 2021

Aksi Nyata Modul 1.2 Guru Penggerak

Nilai dan Peran Guru Penggerak
Anton Wardani, S.Pd.

1.      Latar belakang

Setiap guru memiliki peran-peran yang harus dilakukan dalam lingkungan pendidikan. Bukan saja dalam kegiatan rutin mengajar dengan memberikan beragam pembelajaran dan media yang menarik di kelas, akan tetapi juga mampu  berbagi kelimuan atau keterampilan kepada rekan sejawat atau dalam sebuah komunitas profesi yang ada. Peran-peran guru ini akan bisa berjalan dengan baik apabila setian guru mampu menanamkan dan menerapkan nilai-nilai guru yang ada untuk mecapai pendidikan yang lebih baik.

2.      Deskripsi Aksi Nyata

Liveworksheets untuk Lembar Kerja Siswa interaktif dan menyenangkan

Masa pandemi covid -19 SMP Negeri 3 Terusan Nunyai mengalami dampak dalam kegiatan belajar mengajar. Mulai dari moda Luring hingga daring atau kombinasi sudah dilakukan. Hingga mendekati akhir semester genap tahun pelajaran 2020/2021 kegiatan belajar full daring.

Kondisi ini, akhirnya kami harus melakukan kombinasi pembelajaran yang bisa dengan mudah dan menarik bagi siswa. Saya sebagai guru dan CGP kelas 8 dan 9 dalam pembelajaran menggunakan beberapa aplikasi untuk menumbuhkan semangat dan juga minat siswa untuk terus belajar di tengah pandemi ini. Ada beberapa aplikasi yang saya pakai dalam kegiatan belajar salah satunya menggunakan aplikasi liveworksheets; liveworksheets.com.  Kegiatan belajar biasanya akan diinfokan melalui media whatsapps. Ada link yang dibagikan untuk mereka pelajari atau kerjakan sesuai jadwal.  Tujuan dari penggunaan aplikasi ini adalah ditengah keterbatasan diharapkan mampu terus bisa belajar dan tumbuh daya kreativitas anak sekaligus mampu berpikir kritis.

Aksi Nyata Modul 1.1 Guru Penggerak

REFLEKSI FILOSOFI KI HAJAR DEWANTARA
( ANTON WARDANI, S.Pd. )

1. Latar belakang

Globalisasi dan perkembangan di abad 21, teknologi menjadi bagian penting peranannya dalam kehidupan. Perkembangan tersebut memiliki dampak positif dan negatif serta memiliki pengaruh besar terhadap perilaku dan perkembangan sosial, mental juga kognisi anak. Pendampingan dan tuntunan yang baik sesuai perkembangan oleh sekolah, pendidik dan orang tua dalam menerapkan pendidikan budi pekerti atau karakter sangat dibutuhkan untuk membangun nilai postif anak sebagai filter teknologi dan pemanfaatannya.

2. Deskripsi Aksi Nyata

Pembelajaran DARING

Masa pandemi covid -19 SMP Negeri 3 Terusan Nunyai mengalami dampak dalam kegiatan belajar mengajar. Mulai dari moda Luring hingga daring atau kombinasi sudah dilakukan. Hingga mendekati akhir semester genap tahun pelajarn 2020/2021 kegiatan belajar full daring.

Kondisi ini, akhirnya kami harus melakukan kombinasi pembelajaran yang bisa dengan mudah dan menarik bagi siswa. Saya sebagai guru dan CGP kelas 8 dan 9 dalam pembelajaran menggunakan beberapa aplikasi untuk menumbuhkan semangat dan juga minat siswa untuk terus belajar di tengah pandemi ini. Ada beberapa aplikasi yang saya pakai dalam kegiatan belajar seperti h5p, ppt, youtube, liveworksheets. Kegiatan belajar biasanya akan diinfokan melalui media whatsapp. Ada link yang dibagikan untuk mereka pelajari atau kerjakan sesuai jadwal. Tujuan dari penggunaan aplikasi ini adalah ditengah keterbatasan diharapkan mampu terus bisa belajar dan tumbuh daya kreativitas anak sekaligus mampu berpikir kritis.

Paguyuban Kelas

Dalam perjalanan kegiatan belajar daring ini, aktivitas belajar siswa turun naik. Bosan atau malas menjadi dinamika bersama dan bisa dinikmati setiap hari. Paguyuban kelas yang dibentuk dengan sistem yang sederhana menjadi hal yang bisa digunakan untuk memotivasi siswa. Paguyuban kelas ini merupakan grup orang tua yang dibuat sebagai wahana komunikasi antara guru (wali kelas) dengan orang tua. Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan belajar siswa di rumah.

Puisi 144 Purnama

Puisi... Mungkin menjadi salah Satu cara dalam mengungkapkan perasaan hati. Tapi tidak juga menurutku karena ia bisa mewakili ekspresi  yang malu diungkap diri. 

Tak pandai bagi saya membuat puisi, atau mencipta kata-kata merajutnya menjadi indah nan bermakna. Kalaupun itu ada, ia hanya terenda dalam tulisan yang sederhana. 

Seperti satu puisi yang saya tulis dua tahun yang lalu. Sebuah Puisi yang tercipta karena ada takdir bisa menapaki dunia selama 144 purnama.  Puisi indah bermakna menurut saya karena ia hasil kolaborasi dengan pasangan tercinta dan ekspresi bahasa cinta keluarga.

 144 PURNAMA

Anton Wardani dan Erin muhaziah

Tercipta untuk 12 tahun di hari pernikahan


Ini adalah bagian kisahku yang lama
Jejaknya menemui 144 purnama
Tak terasa, padahal bertahun sebelumnya itu, engkau pingit hatiku dalam do'a
Lalu setelahnya kau ajak aku berikrar bersama

Hari itu pun berulang, tepatnya hari ini
Hari di mana aku merangkai kata sakti, bukti dan janji
Menggandengmu, menggenggammu di antara ribuan perasaan
Menjaga cinta agar tetap berbunga dan kokoh, walau berawal tanpa tulang

144 purnama sudah banyak kenangan.

Kau ingat di awal kita bersama saat mudik lebaran?
Bermotor berdua penuh bergelantungan
Bersesak-sesak sepanjang jalan
Tapi, Kepayahan itu berlalu terguyur senyuman

Lalu, Aku mencoba menghitung berapa menit kita sudah bersama
Mencipta drama kehidupan, menggema dalam bait kata-kata
Entah berhujan badai terhambur pelangi, selang-seling mengisi hari atau mencintai lalu membagi
Yang pasti selalu indah di awal pagi

Atau,
Seperti saat ini
Kita harus menunda rindu berkali-kali
Tak jarang rasanya begitu sesaaaaaak sekali
dan Katamu, rindu itu menguatkan ikatan hati

Tapi percayalah
Jarak yang memisahkan ini hanya sementara
Untuk kita terbiasa merela
Mencipta bahagia meski menabung rindu kian berasa
Melepas keluh kesah hanya ber-WA

Dan hari ini, 144 purnama akan menjadi kesan
Untuk di simpan menjadi janin ingatan
Agar selalu kau lahirkan cerita-cerita kehidupan
Tentang hidupku untukmu kuhabiskan

Silahkan Tonton (KLIK)

(Semoga menikmati visualiasinya)
Please komen yaa

Koneksi Antar Materi Modul 1.3

 
Visi Guru Penggerak
Menjadikan sekolah sebagai rumah yang aman, nyaman dan bermakna bagi murid adalah dambaan semua pihak. Bahkan juga ada sebagian dari Bapak/Ibu guru juga menuliskan mimpi itu pada gambaran visinya. Termasuk saya guru sekaligus Calon Guru Penggerak yang juga memiliki visi sekolah yang dituangkan ke dalam mimpi murid masa depan. 


Terwujudnya pelajar yang AMAL KAYA (ber-Akhlak MuLia, Kreatif, ceriA dan berbudaYA)


Di atas adalah visi yang saya buat untuk murid masa depan di sekolah. Sederhana, namun berupaya membangun siswa atau anak yang berprofil pelajar pancasila sebagai visi utama dari pendidikan indonesia saat ini.


Dalam mencapai visi tersebut dibutuhkan pengetahuan tentang pendidikan yang paling dasar, peran dari guru serta sebuah metode yang mampu memetakan kekuatan di sekolah. Hubungan ketiga hal tersebut bisa digambarkan dalam aktivitas koneksi antar materi di bawah ini:

Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan dan pengajaran merupakan upaya Menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak sehingga mencapai keselamatan juga kebahagiaan setinggi-tingginya bagi manusia dan sebagai anggota masyrakat adalah tujuan pendidikan. Seorang pendidik pada hakekatnya adalah penuntun untuk menumbuhkan atau menghidupkan kekuatan kodrat anak-anak, sehingga mampu mengubah lakunya (bukan dasarnya) juga mengembangkan kodrat anak tersebut.

Minggu, 04 Juli 2021

Kegiatan Lokakarya ke-1 CGP Angkatan 2 Kabupaten Lampung Tengah

 

Program Guru Penggerak adalah salah satu program Merdeka Belajar unggulan dari KEMENDIKBUD yang diusung oleh bapak menteri pada tahun 2020.  Program ini merupakan  episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

Guru Penggerak memiliki tujuan yang luar biasa mulia dalam dunia pendidikan ini. Tujuan yang akan dicapai tergambar dalam peran-peran dari Guru Penggerak itu sendiri. Adapun peran guru penggerak adalah:

  1. Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya
  2. Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah
  3. Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah
  4. Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
  5. Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah

Kesimpulan Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Merefleksikan pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pengajaran dan Pendidikan ternyata tidak cukup hanya dalam satu hari. Memahami pemikirannya yang dalam dan jauh ke depan serta mampu menyesuaikan dengan kondisi zaman hingga saat ini adalah suatu yang luar biasa dan sangat berharga untuk dipelajari dan diterapkan. Pemikiran dengan filsafat pendidikan dan pengajaran KHD ini masih sangat relevan untuk bisa dipakai di perubahan masa ke masa hingga sekarang di era digital revolusi 4.0.

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.3

Salah satu tugas yang harus dikerjakan dalam pendidikan Calon Guru Penggerak pada LMS adalah Demonstrasi Kontekstual. Pada kesempatan ini, saya menampilkan tentang demonstrasi kontekstual modul 1.3 tentang penerapan metode Inkuiri Apresiatif melalui tahapan BAGJA.

Apa itu BAGJA?

BAGJA merupakan sebuah singkatan yang artinya BAHAGIA (dalam bahasa sunda). BAGJA ini merupakan pengembangan dari 5 langkah utama yang digunakan dalam sebuah proses Inkuiri Apresiatif. Inkuiri apresiatif merupakan sebuah pendekatan kolaboratif untuk mengetahui kondisi suatu organisasi atau komunitas dalam mengembangkan perilaku suatu organisasi dan dijalankan dalam suasana yang positif dan apresiatif.

Lima tahapan utama yang dijalankan dalam akronim BAGJA tersebut adalah:

  1. Buat pertanyaan utama
  2. Ambil Pelajaran
  3. Gali Mimpi bersama
  4. Jabarkan rencana untuk mencapai gambaran yang diinginkan
  5. Atur Eksekusi

Berikut Demonstrasi Kontektual Modul 1.3 (KLIK TONTON)