Halaman

Senin, 27 September 2021

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

" Teruslah belajar dan mulailah dari diri sendiri, menjadi baik, menjadi teladan, menjadi bermanfaat dan berkontribusilah dengan apa yang dimiliki "

Alhamdulillah, Bersyukur kepada Allah SWT telah menjadi bagian yang terus "belajar bergerak berbagi untuk negeri". Bukan menjadi terbaik ketika berada di CGP ini, akan tetapi karena banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. 

Pada kesempatan kali ini, saya CGP mencoba menuangkan sebuah rencana dalam aktivitas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 yang akan dilakukan pada kegiatan Aksi Nyata. Rancangan kegiatan demonstrasi kontekstual kali ini memuat empat point yang menjadi dasar penyajiannya. Adapun sajian aktivitas Demonstrasi Kontekstual ini  dalam bentuk tulisan blog dan sebuah video presentasi. Saya berharap ada pembanding untuk bisa menikmati kenyamanan dalam penyajiannya.

A. Bagimana cara saya akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang didapatkan di Program guru penggerak di sekolah/lingkungan asal

Banyak ilmu pengetahuan yang saya dapatkan selama 6 bulan berjalan pendidikan guru penggerak ini. Materi modul yang konsep teoretis sekaligus juga aplikatif saya dapatkan dengan sajian yang variatif juga menarik. Dimulai dari pemahaman pendidikan dan pengajaran yang sangat filosofis menurut bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara hingga saat ini tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

Mentransfer atau menularkan pengetahuan yang saya peroleh ke rekan sejawat, murid ataupun warga sekolah lainnya adalah bagian penting untuk saya lakukan sebagai CGP. Selain mentransfer pengetahuan yang sudah diperoleh, langkah selanjutnya adalah penerapan aksi nyata bentuk pemahamanan materi.

Dalam materi di modul 3.1 tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran; di mana keputusan adalah hasil dari pembahasan yang cukup panjang dari permasalahan yang ada. Keputusan adalah ungkapan analisis dari pertentangan masalah yang dihadapi, apakah pertentangan bener lawan benar atau pertentangan benar lawan salah. Kondisi tersebut yang kita kenali sebagai dilema etika atau bujukan moral.

Ilmu atau pengetahuan yang saya dapat dalam pembelajaran di modul 3.1 ini akan saya tularkan dan transfer kepada rekan-rekan guru sejawat, guru BK atau dalam sebuah komunitas di sekolah. Saya akan menyampaikan kepada kepala sekolah terkait kegiatan aplikasi yang akan saya lakukan di sekolah. Memanfaatkan waktu longgar untuk mengajak diskusi rekan sejawat (waka kurikulum-guru), guru BK dan juga rekan sejawat komunitas praktisi di sekolah. Selain memanfaatkan waktu luang rekan guru, saya juga merencanakan untuk membuat jadwal khusus atau sebuah pertemuan untuk berdiskusi terkait materi modul ini. Sajian dari beberapa kegiatan sebelumnya biasa saya lakukan dengan mengirim link blog pada grup sekolah atau pada status WA. Hal ini juga akan saya lakukan untuk mentransfer pengetahuan baru ini. Hal lain yang juga akan saya lakukan adalah menunjukan prin out materi tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

B. Langkah-langkah awal yang akan saya lakukan untuk mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran

Setiap permasalahan yang dihadapi haruslah ada solusi yang diambil sebagai keputusan tepat untuk dilaksanakan. Untuk mendapatkan solusi atau keputusan yang tepat dari setiap masalah yang dihadapi adalah suatu sikap atau upaya yang tidak mudah untuk dilakukan. Butuh proses panjang yang akan mulai dilalui. Diperlukan beberapa hal untuk mengambil sebuah keputusan diantaranya adalah pengelolaan diri, keterampilan kesadaran diri, kemampuan dalam berhubungan sosial dan sikap tanggung jawab.

Hal atau langkah awal yang bisa saya lakukan untuk mengambil keputusan adalah mengidentifikasi masalah yang dihadapi. Melihat pertentangan yang sedang dihadapkan, apakah pertentangan benar lawan benar (dilema etika), atau pertentangan benar lawan salah (bujukan moral). Setelah mengidentifikasi permasalahan sebagai langkah awal, langkah selanjutnya adalah kembali menentukan paradigma yang terjadi dari masalah tersebut. Kemampuan menentukan paradigma dari permasalahan akan menggiring saya mampu melihat prinsip dalam pengambilan keputusan yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan 9 langkah dalam pengambilan keputusan

C. Kapan saya akan menerapkan langkah-langkah tersebut

Ketika ditanya mulai kapan menerapkan langkah tersbut?  maka jawaban saya adalah ketika saya mendapatkan materi di modul 3.1 ini, saya mulai mencobanya dalam lingkungan keluarga, walaupun mungkin belum menerapkan 9 langkah dalam pengambilan keputusan atau menetapkan prinsip dan paradigma masalah yang dihadapi.

Untuk di lingkungan sekolah, menerapkan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan juga sudah saya mulai lakukan walaupun dengan masalah yang sederhana. Saya akan mencoba membuat jadwal khusus di akhir bulan september 2021 ini. Alhamdulillah materi pada modul 3.1 ini sangat memberikan manfaat luar biasa buat diri saya pribadi. Saya mulai biasa dan terbiasa menentukan mana yang termasuk dilema etika dan mana yang termasuk bujukan moral. Selain itu juga, elaborasi konsep yang disampaikan pada waktu sebelumnya, menguatkan keyakinan saya dalam keputusan. Keputusan tidak ada yang salah, semua akan bernilai benar tergantung sudut pandang siapa saja yang membuat keputusan. Ketika waktu dirasa kurang dalam mengambil sebuah keputusan untuk kemudian melakukan 9 langkah yang diterapkan, maka hal yang harus segera dilakukan adalah menerapkan dasar utama dari pengambilan keputusan, yaitu Memiliki keberpihakan orang banyak atau murid (sekolah), memiliki nilai kebajikan universal dan dilakukan dengan tanggung jawab.

D. Siapa yang akan menjadi pendamping saya dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

Setiap guru merupakan pemimpin pembelajaran di sekolah. Pasti selalu ada di mana masing-masing dihadapkan dengan permasalahan, termasuk juga saya. Siapa yang kemudian alan menjadi pendamping saya dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah? ya pastinya yang pertama adalah pemangku kebijakan sekolah dalam hal ini kepala sekolah, kemudian rekan sejawat/rekan guru, rekan-rekan guru yang tergabung dalam komunitas praktisi di sekolah dan juga pelibatan dari oarng tua/wali serta komite sekolah. 

Semua unsur tersebut harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan walaupun tidak dalam semua permasalahan yang dihadapi. Pelibatan unsur tersebut dengan tujuan karena saya meyakini betul bahwa keputusan yang diambil harus tepat dan menyeimbangkan semua keadaan (baik-buruk) nantinya, dan juga harus betul-betul memiliki nilai kebaikan secara bersama.

Berikut Video Presentasi Demonstrasi Kontekstual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar