Halaman

Selasa, 07 September 2021

Ruang Kolaborasi Modul 3.1

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Dilema Etika

Membuat sebuah keputusan adalah hal yang sering kita hadapi. Bukan saja dalam lingkup pribadi akan tetapi dalam lingkup skala umum pelaksanaanya. Kita sebagai guru sering dihadapkan untuk bisa mengambil keputusan dalam berbagai hal, bukan saja saat kegiatan pembelajaran di kelas tetapi juga pada lingkup kebijakan sekolah. Tidak mudah untuk mengambil keputusan, butuh waktu dan perlu menganalisis masalah yang dihadapi, sehingga keputusan yang diambil adalah tepat dan baik.

Sesuatu yang mungkin harus kita coba pahami adalah sulitnya mengambil keputusan jika kasus atau kondisinya dalam keadaan yang DILEMA dalam diri. Dihadapkan dengan dua kasus yang bernilai benar semuanya, baik secara prinsip maupun paradigma. Kondisi inilah yang sering disebut sebagai DILEMA ETIKA (Kondisi benar melawan benar).

Ada yang perlu kita bedakan antara Dilema Etika dan Bujukan Moral. 
Dilema Etika  (benar lawan benar)
adalah situasi ketika seseorang harus memilih dua pilihan di mana pilihan secara moral benar akan tetapi bertentangan.
Contoh:

Bujukan Moral (benar lawan salah)
adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan benar atau salah.
Contoh Pada kasus 2 (membuat kuitansi palsu)



Ketika menghadapi situasi dilema etika, ada nilai-nilai kebaikan yang sangat mendasar hingga terjadinya pertentangan; pertentangan ini bisa karena cinta, kasih sayang, kebenaran dan keadilan, toleransi, kasihan atau iba, persatuan, kebebasan, penghargaan dan juga tanggung jawab. Dalam dilema etika, secara umum model atau paradigma yang sering terjadi dikelompokkan dalam 4 kategori, yaitu:
  1. Individu lawan masyarakat (individu vc community)
  2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vc mercy)
  3. Kebenaran lawan kesetiaan (truts vs loyalty)
  4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Pada kegiatan di Ruang Kolaborasi Modul 3.1, kami CGP angkatan 2 kembali bisa menyelami keilmuan sekaligus pengalaman untuk berbagi bagaimana akhirnya bisa mengambil keputusan yang diharapkan tepat pada kondisi yang cukup dilema, dilema etika.

Pada sesi ini, kami kelompok 1 dengan anggota (1) Ibu Lilis Haryati (2) Ibu Wiwin Haryani dan (3) Anton Wardani, mencoba menceritkan kasus lama yang terjadi pada Ibu Lilis. Sebuah Dilema Etika yang memiliki nilai moral yang bisa diambil pelajaran di sana.

Berikut Kasus Dilema Etika Ibu Lilis di sekolah:

Di tempat bu Lilis ada program pergantian seragam dinas baru. Semua guru diakomodir membeli seragam tersebut melalui UPTD setempat dan tidak diperkenankan membeli di tempat yang lain. Ada beberapa guru termasuk bu Lilis keberatan untuk membeli seragam yang di pesan oleh UPTD tersebut karena sebelumnya sudah berjanji membeli di toko Langganan mereka.

Presentasi Pengambilan Keputusan kasus (KLIK E-BOOK)

3 komentar: