
Program Guru Penggerak adalah salah satu program Merdeka Belajar unggulan dari KEMENDIKBUD yang diusung oleh bapak menteri pada tahun 2020. Program ini merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Guru Penggerak memiliki tujuan yang luar biasa mulia dalam dunia pendidikan ini. Tujuan yang akan dicapai tergambar dalam peran-peran dari Guru Penggerak itu sendiri. Adapun peran guru penggerak adalah:
- Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya
- Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah
- Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah
- Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
- Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah
Peran-peran guru penggerak atau calon guru penggerak ini dapat terbentuk dan bisa terlaksana apabila seorang guru atau guru penggerak sudah memahami serta melaksanakan nilai-nilai dari guru penggerak tersebut. Nilai ini yang akan menjadi kekuatan atau kompetensi yang harus dimiliki calon guru penggerak atau guru penggerak. Nilai-nilai tersebut yaitu:
- Mandiri: dimana seorang guru harus mampu berdiri sendiri dalam melakukan berbagai kegiatan. Dengan mandiri maka seorang guru akan mampu bertanggungjawab terhadap hal-hal atau keputusan yang telah diambil
- Reflektif: Seorang guru akan terbuka dengan segala bentuk perubahan, dimana dia harus mampu menerima hal-hal yang baru. Melalui reflektif ini juga seorang guru akan mampu mengidentifikasi berbagai permasalahan yang ada di sekitar
- Kolaboratif: dimana seorang guru akan mampu bekerja sama dengan teman-teman sejawatnya guna menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Dengan ber-kolaboratif ini juga seorang guru akan mampu mengetahui apa kekurangan dan kelebihan dalam proses belajar mengajar
- Inovatif : Sebuah cara untuk mendapatkan solusi-solusi atau hal-hal baru dan ide-ide kreatif dalam rangka menyelesaikan tugas pembelajarannya
- Pembelajaran yang terpusat pada murid. Dalam hal ini seorang guru akan memberikan kesempatan kepada siswa dengan seluas-luasnya untuk mengembangkan kreatifitasnya.
Dalam rangka mendukung PPGP (Program Pendidikan Guru Penggerak) tersebut selain belajar mandari, diskusi dan juga aplikasi langsung di ruang-ruang belajar, maka PPGP ini juga dibantu adanya peran penting dari pendamping guru penggerak. Untuk mewujudkan guru pengerak dan pendamping guru penggerak yang memiliki kompetensi sesuai yang diharapkan, maka CGP (calon guru penggerak) dan pendamping/pengajar praktik tersebut perlu dibekali dengan materi-materi yang esesial. Materi tersebut terangkum dalam 3 modul untuk Calon Guru Penggerak dan 6 modul untuk Pendamping. Keseluruhan materi ajar tersebut diramu dalam siklus MERRDEKA, yang diawali dengan Mulai dari Diri, lalu dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar-materi, dan ditutup dengan Aksi Nyata.
Untuk mengetahui dan memahami kemampuan atau kompetensi dari calon guru penggerak yang mampu mendukung dalam tugas dan implementasi di lingkungan tempat bekerja maka sarana penting yang harus diikuti oleh calon guru penggerak adalah mengikuti kegiatan LOKAKARYA. Kegiatan ini akan berlangsung selama 10 kali dalam jangka waktu 9 bulan. Melalui petunjuk dan bimbingan dari Pengajar Parktik (PP) dilakukan didalamnya diskusi, presentasi, aktualiasasi pemahaman diri, eksplorasi konsep dan praktik serta membuat rencana pengembangan) sehingga terbentuk pemahaman dan kesiapan calon guru penggerak ketika akan menjalankan peran-perannya dalam lingkungan sekolah.
Dalam perjalanannya, calon guru penggerak akan melakukan kegiatan Lokakarya. selama 9 bulan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1) Lokakarya 0
Lokakarya 0 dikenal dengan lokakarya perdana. Pada lokakarya ini, pendampingan individu yang dilakukan berkaitan dengan materi refleksi filosofis pendidikan nasional, serta nilai-nilai dan peran guru penggerak.
2) Lokakarya ke-1
Pada lokakarya ke-1, topik pembelajaran modul Guru Penggerak mengenal Kompetensi Guru Penggerak. Materi pendampingan meliputi visi guru penggerak, dan budaya positif
3) Lokakarya ke-2
Lokakarya ke-2 membahas topik berkaitan dengan Menggerakkan Komunitas praktisi Program Calon Guru Penggerak. Sedangkan materi pendampingan yaitu praktik pembelajaran yang berpihak pada murid, dan pembelajaran sosial dan emosional.
4) Lokakarya ke-3
Topik modul yang dibahas pada lokakarya ke-3 yaitu visi, misi, dan program sekolah yang berdampak pada murid. Sedangkan, materi pendampingan yaitu pembelajaran sosial dan emosional, dan coaching.
5) Lokakarya ke-4
Modul yang dibahas pada lokakarya ke-4 yaitu guru berpihak pada murid. Pendampingan individu yang diakukan membasa tentang topik pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, dan pemimpin dan pengelolaan sumber daya.
6) Lokakarya ke-5
Lokakarya ke-5 membahas tentang modul refleksi komptensi calon guru penggerak. Kemudian pendampingan individu yang dilakukan membahas tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, dan pengelolaan program yang berdampak pada murid.
7) Lokakarya ke -6
Modul yang dibahas pada lokakarya ini adalah pengelolaan program yang berdampak pada murid.
8) Lokakarya ke-7
Pada lokakarya ini, berkaitan dengan festival panen hasil belajar calon guru penggerak.
9) Lokakarya ke-8
Modul yang menjadi topik pembahasan yaitu visi dan aksi sekolah yang berpihak pada murid.
10) Lokakarya ke-9
Sebagai lokakarya terakhir yang membahas tentang keberlanjutan program.
Deskripsi Kegiatan Lokakarya

( foto CGP dan Pengajar Praktik Kelas 43 A1-A2-B1 )
Pelaksanaan kegiatan Lokakarya ke-1 Angkatan 2 Kabupaten Lampung dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 29 Mei 2021 di Hotel BBC Bandar Jaya. Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 07.30 (registrasi peserta) s.d 15.30 (penyelesaian administrasi). Kegiatan berlangsung ontime dengan kesepakatan awal yang harus ditaati bersama oleh setiap peserta kegiatan Lokakarya ke-1 ini.
Sebelumnya mulai kegiatan inti dari lokakarya Pengajar praktek atau pendamping menyampaikan tujuan dan pembuatan kesepakatan belajar hari ini. Ada sembilan kesepakatan yang kami buat secara bersama untuk kelancaran dan ketertiban dalam kegiatan ini, adapun kesepakatan belajar tersebut adalah (1) tepat waktu, (2) ponsel pada posisi silent dan bisa dipergunakan dalam sesi kegiatan, (3) suasana belajar harus menyenangkan, (4) buang sampah pada tempatnya, (5) makan dan minum ringan diperbolehkan, (6) menghormati teman yang sedang mengemukakan pendapat, (7) belajar aktif dan berbagi ide, (8) terlambat, akan dikenakan reward membantu PP membereskan ruangan, (9) meminta izin saat; mengangkat telfon atau keluar dari ruangan.

Gambar 1. Kesepakatan kelas
Setelah selesai membuat kesepakatan belajar diadakan sesi perkenalan dan pengembangan diri dengan games yang menarik. Dari games tersebut dikembangkan untuk membentuk kelompok secara acak yang kemudian melakukan masuk ke sesi Pengenalan Kompetensi Guru Penggerak. Pada sesi ini kami harus menuliskan kompetensi apa yang dimiliki untuk menunjang keberhasilan dalam melaksanakan peran guru penggerak di sekolah. Sedikitnya ada 3 kompetensi yang harus dimiliki oleh guru penggerak untuk bisa menjalankan perannya dengan baik di sekolah yang saya sampaikan yaitu: (1) Kompetensi atau kemampuan mengolah hati dan emosi, (2) Kemampuan atau kompetensi penguasaan teknologi, (3) Kemampuan atau kompetensi bersosial dan berkomunikasi dengan semua elemen. Pengenalan kompetensi ini juga ditulis pada kertas kecil oleh tiap CGP lalu ditempel pada kertas plano kemudian dipresentasikan dengan kelompok CGP lainnya. Adapun kelompok saya adalah kelompok odong-odong.

Gambar 2. Pengenalan Kompetensi Guru Penggerak
Banyak kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing CGP yang luar biasa dalam mewujudkan keberhasilan dalam menjalankan peran-peran guru pengerakan di sekolah masing-masing.
Sesi selanjutnya kami mulai mengeksplorasi posisi diri dari kompetensi yang harus dimiliki oleh guru penggerak. Ada 4 kategori dengan 10 kompetensi yang harus dimiliki oleh guru penggerak dengan skala berkembang, layak, cakap dan mahir.
I. Kategori mengembangkan diri dan orang lain
Kompetensi
- Menunjukkan praktik pengembangan diri yang didasari kesadaran dan kemauan pribadi ( self regulated learning ).
- Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan kualitas belajar murid ( facilitating, coaching, mentoring ).
- Berpartisipasi aktif dalam organisasi profesi kepemimpinan sekolah dan komunitas lain untuk pengembangan karier.
- Menunjukkan kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik.
II. Kategori memimpin pembelajaran
Kompetensi
- Memimpin upaya membangun lingkungan belajar yang yang berpusat pada murid.
- Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proses belajar yang berpusat pada murid.
- Memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses belajar yang berpusat pada murid.
- Melibatkan orangtua sebagai pendamping dan sumber belajar di sekolah.
III. Kategori memimpin manajemen sekolah
Kompetensi
- Memimpin upaya mewujudkan visi sekolah menjadi budaya belajar yang berpihak pada murid.
- Memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada murid.
IV. Kategori memimpin pengembangan sekolah
Kompetensi
- Memimpin pengembangan sekolah untuk mengoptimalkan proses belajar murid dan relevan dengan kebutuhan komunitas sekitar sekolah.
- Melibatkan orangtua dan komunitas dalam pembiayaan dan pengembangan sekolah.
Pada sesi ini, kami mendapatkan tugas dalam kelompok membahas tentang Kategori memimpin manajemen sekolah yang memiliki dua kompetensi. Pada kompetensi Memimpin upaya mewujudkan visi sekolah menjadi budaya belajar yang berpihak pada murid; peran yang saya lakukan belum terlihat dampaknya, dan untuk jenjang kompetensinya masih dalam berkembang. Sedangkan untuk kompetensi Memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada murid; peran yang saya lakukan adalah memanfaatkan berbagai sumber daya sekolah, sarana dan prasarana yang ada di sekolah untuk menciptakan kualitas belajar. Selain itu saya melakukan kegiatan-kegiatan yang berupaya selalu berpihak terhadap murid dengan menunjukkan keteladan dalam melaksanakan dari program sekolah. Adapun jenjang kompetensi masih dalam posisi layak.

Gambar 4. Posisi diri (kelompok C)

Gambar 5. Posisi diri kelompok lain (kelompok A dan B)
Setelah melakukan sesi ini kami diberikan form daftar kompetensi guru penggerak yang harus diisi secara jujur. Dengan empat kategori dan sepuluh kompetensi dalam rentang penilian 1-4; apakah belum dilakukan, mulai dilakukan, sering dilakukan dan konsisten dilakukan.
Berikut daftar kompetensi Guru penggerak (KLIK)
Banyak catatan dalam sesi ini, perlu peningkatan dan pembinaan lebih lanjut. Harapannya dari rencana pengembangan yang dibuat akan menjadi acuan pendamping praktik melihat sejauh mana progres yang akan dan sudah dilaksanakan kedepannya di sekolah masing-masing.
Di ujung materi atau sesi dari lokakarya ini, kami kembali diajak untuk merefleksi apa yang sudah dipelajari dan didapatkan pada kegiatan ini. Kegiatan refleksi ini kami presentasikan atau kami sampaikan dengan teman CGP yang ada di kelompok beserta pengajar praktik. Saya menuliskan bahwa Lokakarya ke-1 ini sangat menarik dan menyenangkan, kegiatan ini lebih berkesan daripada mengerjakan tugas-tugas yang ada di LMS secara mandiri (maaf, bukan bermaksud). Alasannya karena saya banyak mendapatkan pengalaman kelimuan, ide-ide, pendapat yang luar biasa dari rekan-rekan CGP lainnya. Kami saling berbagi dan saling mengapresiasi semua yang dilakukan. Dalam lokakarya ke-1 ini juga saya mendapatkan pengetahuan tentang pengenalan diri, posisi diri, kompetensi atau kemampuan dari guru penggerak, melakukan evaluasi dan membuat rancangan pengembangan untuk melakukan kategori dan kompetensi guru penggerak di sekolah. Kegiatan refleksi ini kami tempelkan di kertas plano dan diabadikan dalam bentuk foto di bawah ini.

Berikut Laporan Kegiatan Lokakarya 1


Tidak ada komentar:
Posting Komentar