| Logo Makanan Receh Fancy |
Program yang Berdampak Pada Murid 2
"JARENE (JAJANAN RECEHAN NEH)" Makanan Receh FANCY
Fabulous Six Nine Class Yeay
Kembali kita bertemu pada rajutan cerita berbagi aksi-aksi nyata yang dilakuan dalam ruang CGP. Pada kesempatan kali ini, saya CGP mencoba menuangkan aktivitas Kegiatan Aksi Nyata Modul 3.3 yaitu sebuah dokumentasi Program sesi Demonstrasi Kontekstual yang terlaksana di sekolah pada bahasan Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid.
Pada kegiatan Aksi Nyata yang saya sajikan ini merupakan kegiatan Aksi Nyata program yang berdampak pada murid ke-2 yang berjudul JARENE (Jajanan Recehan Neh)- Makanan Receh FANCY (Fabulous Nine Six Class Yeay) dalam bentuk komponen 4F yaitu Fact (persitiwa), Feelings (perasaan), Findings (temuan pembelajaran) dan Future (penerapan masa depan). Kegiatan aksi nyata ini disajikan dalam bentuk portofolio dengan dilengkapi foto-foto pendukung kegiatan.
JARENE (Jajanan Recehan Neh) Makanan Receh Fancy adalah program kreatif kolaboratif antara wali kelas (CGP-Anton Wardani) bersama siswa kelas IX.6 yang memanfaatkan dan KAS kelas dalam upaya meningkatkan keterampilan kewirausahaan, keberanian, kemandirian dan kreativitas dalam berniaga.
Motto JARENE " Modal Receh, Harga Receh tapi Rasa dan Untung Tidak Recehan "
I. Fact ( Fakta Peristiwa )
a) Latar Belakang
Salah satu program yang berdampak pada murid yang saya rancang dan sudah saya lakukan adalah JARENE (Jajanan Recehan Neh)-Makanan Receh FANCY "Fabulous Nine Six Class Yeay". Ini adalah program yang saya sebagai wali kelas bersama siswa-siswa saya kelas IX.6. Kegiatan ini dilatarbelakangi karena di masa pandemi yang sudah berjalan hampir 2 tahun memberikan dampak di semua lini kehidupan, termasuk juga pada bidang ekonomi, salah satunya kantin sekolah. Kantin sebagai tempat terjadinya proses jual beli antara murid dan penjual (kantin) di sekolah, harus tutup karena keadaan di mana merebahnya kasus Covid-19 di daerah. Kondisi ini menyebabkan pada saat PTMT diberlakukan, siswa harus membawa bekal dari rumah atau hanya bisa jajan pada saat pulang sekolah
Berjalannya kegiatan PTMT sekitar hampir 2 bulan ini, ternyata membuat siswa kesulitan dalam membawa bekal, ada yang alasannya orang tua yang tidak sempat membuatkan atau karena mereka malas membawa bekal dari rumah, atau juga alasannya tidak praktis lebih enak beli di luar atau di warung lebih simpel.
Pihak sekolah dengan aturan yang telah disepakati bersama, melarang siswa untuk keluar dari lingkungan sekolah dengan alasan "jajan". Kondisi tersebut adalah bagian dari antisipasi sekolah untuk menciptakan sekolah aman, nyaman dan bisa kondusif. Kebijakan tersebut menyebabkan siswa yang tidak membawa bekal harus menahan tidak jajan atau makan hingga pulang sekolah.
Masa pandemi yang sudah berjalan hampir 2 tahun memberikan dampak di semua lini kehidupan, termasuk juga pada bidang ekonomi, salah satunya kantin sekolah. Kantin sebagai tempat terjadinya proses jual beli antara murid dan penjual (kantin) di sekolah, harus tutup karena keadaan di mana merebahnya kasus Covid-19 di daerah. Kondisi ini menyebabkan pada saat PTMT diberlakukan, siswa harus membawa bekal dari rumah atau hanya bisa jajan pada saat pulang sekolah
Berjalannya kegiatan PTMT sekitar hampir 2 bulan ini, ternyata membuat siswa kesulitan dalam membawa bekal, ada yang alasannya orang tua yang tidak sempat membuatkan atau karena mereka malas membawa bekal dari rumah, atau juga alasannya tidak praktis lebih enak beli di luar atau di warung lebih simpel.
Pihak sekolah dengan aturan yang telah disepakati bersama, melarang siswa untuk keluar dari lingkungan sekolah dengan alasan "jajan". Kondisi tersebut adalah bagian dari antisipasi sekolah untuk menciptakan sekolah aman, nyaman dan bisa kondusif. Kebijakan tersebut menyebabkan siswa yang tidak membawa bekal harus menahan tidak jajan atau makan hingga pulang sekolah.
Dari permasalahan di atas akhirnya saya mencoba merancang kegiatan yang berupaya mengurangi permasalahan tersebut sekaligus juga memberikan dampak positif bagi murid ketika melakukan kegiatan yang akan dilaksanakan. Program JARENE ini juga sebelumnya memetakan kekuatan aset yang ada, yaitu:
- Modal manusia. Seperti wali kelas, siswa kelas IX.6, Guru-guru, semua murid dan wali murid kelas IX.6
- Modal Fisik. Peralatan jualan, nampan, plastik
- Modal Finansial. Dana KAS kelas IX.6
- Lingkungan sosial. Komunitas praktisi sekolah
b) Tujuan
Adapun tujuan dari rancangan program adalah sebagai berikut:
- Menumbuhkan semangat belajar dan rasa gembira siswa
- Sebagai wadah untuk menumbuhkan minat dan bakat juga percaya diri di bidang kewirausahaan, kemandirian, berani dan juga kreativitas dalam berniaga
- Mengatasi masalah "jajan" siswa di mana kantin sekolah tutup saat masa pandemi ini
- Meningkatkan merangsang perkembangan sosial emosional anak saat melakukan jualan dengaan rekan (murid kelas lain) dan Guru sebagai pembeli.
- Kegiatan ini menjual produk jajanan recehan,harga berkisar Rp. 1.000 - Rp. 5.000
- Kegiatan ini menggunakan KAS kelas IX.6 yang dikembangkan untuk modal usaha kegiatan JARENE
- TIM JARENE adalah siswa kelas IX.6 yang semangat mengikuti kegiatan ini dan mendapatkan pelajaran tentang keterampilan kewirausahaan, kemandirian, keberanian dan kreativitas
- Mampu menumbuhkan sikap emosional dan sosial ketika melakukan kegiatan JARENE
- KAS kelas IX.6 semakin bertambah untuk kemudian dikembangkan sebagai modal kegiatan serta kegiatan sekolah lainnya.
| Tim JARENE bersama Wali Kelas IX.6 (Anton Wardani) |
- Puding mangga 15 Pics dengan modal Rp. 53.000 mendapat untung sebesar Rp. 7.000
- Pisang Crispy 10 mika dengan modal Rp. 20.000 mendapat untung sebesar Rp. 5.000
- Kerupuk Seblak 26 Pics dengan modal Rp. 55.000 mendapat untung sebesar Rp. 10.000
- Kerupuk basreng 5 pics dengan modal Rp.10.000 mendapat untung sebesar Rp. 2.500
- Pisang Crispy 15 mika dengan modal Rp. 30.000 mendapat untung sebesar Rp. 7.500
- Lumpia cokelat 20 biji dengan modal Rp. 10.000 mendapat untung sebesar Rp. 3.000
- Keripik basreng 12 pics dengan modal Rp. 28.000 mendapat untung sebesar Rp. 2.000
- Kerupuk seblak 55 pics dengan modal Rp. 90.000 mendapat untung sebesar Rp. 47.500
- Pisang Crispy 10 mika dengan modal Rp.20.000 mendapat untung sebesar Rp. 5.000
- Sosis gulung 10 mika dengan modal Rp. 30.000 mendapat untung sebesar Rp.10.000
| Media promosi TIM JARENE dengan media Canva |
Sasaran pembeli pada kegiatan JARENE kali ini adalah Guru-guru dan tenaga pendidik yang ada di sekolah. Respon yang baik disampaikan oleh guru-guru dalam kegiatan ini dengan membeli produk JARENE sampai habis, serta memberikan testimoni yang luar biasa tentang rasa dan kreativitas jajanan yang dijual.
| Ibu Nofia Fauzia guru pertama sebagai pembeli kegiatan JARENE ini |
| Guru-guru membeli produk jajanan TIM JARENE |
II. Feeling (Perasaan)
- Alokasi pembelian produk jajanan masih kurang tepat, TIM masih membeli produk jajanan dari pihak kedua, sehingga menyebabkan harga jual terlalu tinggi
- Ketika menemukan selisih harga beli dengan harga jual, TIM JARENE menyatakan kebahagiaan yang luar biasa
- Membuat produk jajanan sendiri sehingga bisa mengukur antara modal dengan penjualan
- Dana yang sedikit kemudia jajanan produk tidak laku dijual, menyebabkan tidak bisa melakukan penjualan lagi karena modal sudah terpakai semua
- Jajanan (kue basah) yang memiliki masa kadaluarsa hanya satu hari, sangat rentan basi bila tidak habis dibeli.
- Siswa atau guru tidak membeli produk jualan TIM JARENE
- Untuk kehabisan dana modal jualan ini termasuk dalam resiko besar, untuk
- Untuk makanan yang tidak laku terjual, ini termasuk resiko kecil
- Untuk siswa atau guru tidak memberi produk jualan TIM JARENE, ini termasuk resiko sedang
- Kejenuhan TIM JARENE dalam melakukan kegiatan, ini termasuk dalam resiko sedang
- Waktu penjualan berbenturan dengan waktu tidak efektif (libur atau pasca ujian PAS), ini termasuk resiko sedang
- Menjual makanan yang memiliki masa kadaluarsa lebih lama
- Melakukan koordinasi kelas untuk mengadakan suntikan dana atau mencari dana talangan sebagai tambahan modal
- Menjual produk yang menarik, enak, sehat dan murah
- Melakukan evaluasi dan pemberian semangat kepada TIM JARENA
- Untuk sementara kegiatan JARENE dihentikan, karena tidak efektif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar